Sunday, May 15, 2016

Agen Judi Terpercaya : Gadis Pelayaran Asal Jepang

 Promosi Terbaru Liga8.com
Likenews - Kisah ini terjadi beberapa bulan silam, saat kapal tempatku bekerja merapat di pelabuhan Jepang. Hari itu salju turun dengan derasnya, maklum saat itu pertengahan bulan Desember. Setelah kapal kita selesai merapat didermaga dengan sempurnanya, Nakhoda saya, yang orang Jepang, mengajak saya jalan-jalan kerumahnya. Rumah Nakhoda saya itu tidak jauh dari areal pelabuhan, kita cukup naik taksi sekitar 10 menit saja. Sampainya di rumahnya, saya diperkenalkan dengan istri dan anak-anaknya.
Harus diakui bahwa anak perempuan sulung Nakhoda saya, memiliki kecantikan raut wajah yang betul-betul asli Jepang, dengan kulit yang kuning, mata sipit dan body yang aduhai. Saya begitu terkesima dengan kecantikannya, dan sempat berkhayal yang bukan-bukan. kita saling berjabat tangan dan mengucapkan salam perkenalan.
“Hi, nice to meet you, ” kata anak Nakhoda saya itu.
“You too, ” jawabku.
“What is your name? ” tanya gadis itu.
“I am Miko, and you? , ” jawabku sambil menanyakan namanya.
“My name, Anzu, ” jawabnya.
Selanjutnya kita duduk di ruang tamu dan bercerita ngalor-ngidul, bersama-sama dengan ibu, ayahnya dan adik-adiknya. Saat kita bercerita, sesekali saya berusaha mencuri-curi pandang kearah Anzu, terutama ke bagian pahanya yang putih mulus. Hal itu membuat penis ku sering ereksi sendiri.
Namun sejauh itu saya masih berusaha untuk dapat mengendalikan diri. Setelah kurang lebih satu jam kita saling berbagi cerita, Nakhodaku mengatakan bahwa ia dan istrinya akan pergi ke rumah saudaranya yang sedang punya hajatan. Dan ia menyuruh saya untuk menunggunya di rumah saja, sampai dia kembali. Sebelum mereka pergi Nakhoda saya berbicara sebentar kepada Anzu.
Memang mereka berbicara dalam bahasa Jepang, namun seMikot-seMikot saya bisa mengerti artinya, yaitu ia menyuruh Anzu untuk tinggal menemani saya dan menyiapkan makan untuk saya.
“Miko-san, kamu tinggal saja dan silahkan istirahat, ” kata Nakhoda saya dalam bahasa Indonesia.
“Yes, Captain, ” jawabku.
“Miko-san, Jangan malu-malu kalau mau makan, Anzu akan siapkan makanannya, ” katanya lagi kepadaku dan Anzu.
Setelah mereka pergi, saya duduk-duduk saja di ruang tamu sambil menonton televisi.
Suasana rumah itu begitu sepi, karena nakhoda saya pergi bersama istri dan adik-adik Anzu. Sedang asyik-asyiknya nonton, tiba-tiba Anzu datang, kali ini dia udh mengenakan Kimono, kamipun bercerita sambil nonton televisi. Dari penuturannya, saya tahu kalau Anzu ini baru berusia 17 tahun dan duduk di smu kelas dua.
Pantas ia begitu kelihatan remaja dan cantik. kita duduk tidak terlalu berjauhan, dan karena itu saya dapat sesekali mencuri pandang ke arah dua bukit kembarnya yang cukup kelihatan di balik kimono yang ia pakai. Kelihatannya udara yang dingin membuatku seMikot menggigil, kucoba memegang tangannya dan ia tidak menolak.
“Anzu-san, are you cold? ” tanyaku
“Yes, I am very cold, ” jawabnya Saya memberanikan diri untuk memeluknya, ternyata ia tidak menolak bahkan semakin merapatkan badannya kedadaku.
Tanganku gemetaran saat bersentuhan dengan toket nya yang mulai membesar seiring usianya. Entah setan apa yang merasukiku, perlahan-lahan saya mengangkat dagunya dan menciumnya.
Baca cerita sex lainya di www.orisex.com
Anzu pasrah dan membalas ciumanku. kita berciuman cukup lama dan saling memagut bibir dengan gairah nafsu yang sama membaranya. “Miko-san, you are very handsome” , Anzu berkata, disela-sela kita berciuman.
“Same Anzu-san, you are very beautiful, ” kataku membalas.
Tanpa terasa tanganku mulai bergerak kearah toket nya, dan mulai membelai dan sesekali meremasnya.
“Oh. hsst, hsst, Miko-san, please, ” Anzu mendesah dengan nikmatnya. Pelan-pelan kubuka kimono yang menutup tubuhnya, ternyata dibalik kimononya ia tidak memakai pakaian dalam sehingga tubuhnya yang mulus segera saja terpampang jelas di mataku.
Pentil susunya yang kemerah-merahan bertengger dengan indahnya diatas dua bukit kembarnya yang membusung indah. Betul-betul bagaikan puncak gunung Fujiyama, yang memang kelihatan jelas dari jendela rumahnya. Tanpa menunggu lama, kubopong dia ke atas sofa yang ada diruang tamu itu. Kembali kulumat bibirnya yang kecil memerah, sambil tanganku membelai lembut bukit kembarnya. Rupanya Anzu juga tidak mau ketinggalan, ia membuka kancing-kancing bajuku dan melepas ikat pinggang celanaku. Tangannya dimasukkan ke dalam celanaku dan mulai meremas-remas batang penis ku.
Akibat perbuatan Anzu itu, penis ku semakin tegang, dan membuat mata saya juga meram-melek kenikmatan. Setelah kurasa cukup melumat bibirnya, kini bibirku mulai kuturunkan kearah pentil susunya, dan mulai menjilatinya pelan-pelan. “Oh my god, Miko-san, please, please touch me, suck it, ” Anzu terus meracau tak keruan.
“of course babe” kataku sambil terus menjilati pentil susunya.
Sementara itu tanganku terus bermain-main diselangkangnya dan mengusap serta membelai lembut goa yang ada disela-sela momo-nya (BHs. Jepang = Paha). Jari jemariku terkadang lembut memasuki liang vagina nya dan terasa ada cairan hangat disitu. Menyadari hal ini saya segera berjongkok didepan sofa dan pahanya Anzu kurentangkan lebar-lebar. Segera saja kujilati vagina nya dengan penuh nafsu.
“Auh. hmm. hst. Miko-san o kudasai, ” Anzu kembali meracau dalam bahasa Jepang.
Saya berusaha membuat suasana serileks mungkin, dengan terlebih dahulu mengecup liang vagina nya dan menghirup aroma khas perempuan yang begitu mempesona. Mungkin inilah aroma sejati sashimi dan sushi, pikirku dalam hati.
Lidahku bermain liar di liang vagina nya dan sesekali kuhisap lembut klitorisnya yang bagaikan buah cherry terselip di sela-sela daun. Saking enaknya, tanpa sadar Anzu menjambak-jambak rambutku.
“Oh. uh. mmh. ” desah Anzu keenakan.
Sluph. clep. clup. lidahku berdecak berirama menghirup semua cairan hangat yang terus membanjiri liang vagina nya Anzu. Rupanya Anzu tak mau terus menerus kupermainkan, dia segera beranjak dan sekarang gantian saya yang duduk bersandar di sofa. Sekejap Anzu memperhatikan batang penis ku kelihatan begitu tegang menantang.
“Oh Miko-san, it is very nice and very big, like is the Yokohama Tower, ” katanya terkagum-kagum sambil memegang dan mengocok-ngocok batang penis ku.
Sementara itu batang penis ku semakin menegang dan kepalanya semakin merah kehitam-hitaman mengkilat.
“Yes, honey. But it is not Yokohama Tower, it is Monas Tower, ” balasku sambil tertawa geli dalam hati.
Tidak puas hanya memandang dan mengocok-ngocok batang penis ku, kini Anzu mulai menjilati dan mengulumnya. Lidahnya bermain lincah di pangkal dan kepala penis ku, yang membuatku menggelinyang kegelian. Nafsuku semakin membuncah, akibat batang penis ku yang terus-terusan dikulum dan disedot.
“Umm. esht. oh honey. oh god, ” kataku keenakkan.
“Clup. clep. srlup. ” setiap hisapan mulut Anzu menimbulkan bunyi yang tak lagi berirama dan menghadirkan sensasi gairah tersendiri ditelingaku.
cerita dewasa Sementara itu, jari-jariku terus bermain diliang vagina nya. Kumasuk keluarkan jari-jariku, sambil sesekali melakukan gerakan-gerakan membentuk oval mengikuti lekuk bentuk liang vagina nya. Cairan hangat yang semakin banyak keluar dari liang vagina , telah membasahi semua telapak tanganku.
“Oh, honey. Please fuck me, ” Anzu yang udh tidak dapat menahan gejolak nafsunya bangkit dari posisi jongkok dan naik keatas pangkuanku.
Dipegangnya batang penis ku dan pelan-pelan memasukkannya keliang vagina nya.
“Oh honey, it is very big, but I like it, ” Anzu berkata sambil berusaha menekan pantatnya ke bawah untuk memasukkan batang penis ku.
Bless. plok. semua batang penis ku telah masuk ke dalam liang vagina nya Anzu. Terasa kehangatan menjalari setiap pori-pori yang ada di batang penis ku. Selanjutnya dia mulai menggenjot-genjot, menaik-turunkan pantatnya yang putih mulus dan melakukan gerakan-gerakan berputar yang berirama.
“Ouhcccc. uhhssss. yess. ohh yess. ” Anzu mengerang-ngerang kenikmatan.
“Oh honey, yesss. oh yeeessss. ” akupun tak kalah nikmatnya.
Beberapa saat sempat kuperhatikan sisa-sisa batang penis ku yang berada di luar liang vagina nya Anzu, kelihatannya begitu perkasa bagaikan pohon yang berusaha menembus awan. nonok nya Anzu kelihatan begitu indah, berwarna kemerah-merahan.
Posisi Anzu sekarang berganti, ia mengambil posisi menungging membelakangi saya. Inilah posisi Doggy style, yang memang saya gemari. Dalam posisi doggy style itu, saya bebas memandang vagina nya Anzu yang begitu menantang untuk segera kususupi batang penis ku.
“Ups. aukh. yes honey, yes. ” Anzu mendesah-desah tak beraturan saat kumasuk-keluarkan batang penis ku di vagina nya.
“Oh. usmhhh. hahh. hahh. ” nafasku menderu-deru menikmati permainan ini.
Selang 3 menit kemudian rupanya Anzu yang udh semakin tak kuat menahan gairahnya berbalik dan mengambil posisi terlentang di sofa.
“Please honey, please come in, kudasai, ” Anzu berkata dalam bahasa Inggris dan Jepang memintaku segera melakukan permainan puncak.
“Okay honey, okay, ” kataku sambil mengambil posisi dan mengarahkan penis ku tepat ke lubang vagina nya.
“Uckh. uhst. yes honey, ” Anzu mendesah saat kumasukkan penis ku ke vagina nya.
Terasa seMikot sempit, namun penis ku lancar saja memasukinya karena vagina nya udh begitu basah. Selanjutnya, segera saja saya mulai dengan permainan puncak ini. penis ku kumasuk-keluarkan dengan irama yang teratur. Clep. clup. cres. terdengar bunyi yang begitu menggairahkan saat penis ku mulai beraksi.
nikmatnya gadis jepang sang pelayar cinta Anzu rupanya tak mau ketinggalan, ia segera saja mengimbanginya dengan menggoyang dan memutar-mutar pinggulnya.
“oh, honey. I love you, honey. Uh. shh. , ” Anzu kembali mendesah-desah kenikmatan.
“Yes honey, I love you too, ” jawabku tak kalah nikmatnya.
“Ump. hssh. ouhk. oh yes, ” Anzu mendesah-desah semakin tak karuan. “Ush. ahh. ohh. , ” sayapun mendesah-desah merasakan kenikmatan yang indah ini.
kita menikmati permainan puncak ini dengan segenap perasaan, sambil sesekali bercakap-cakap.
Beberapa saat kemudian rupanya Anzu udh tidak lagi kuat menahan gairah nafsunya, tangannya dengan kuat mencengkram bahuku dan pinggulnya digoyang-goyang semakin cepat.
“Oh honey, I am coming. I am coming, oh. ah. , ” Anzu mendesah semakin tak keruan.
“Oh yes, honey. Yes. I am coming too, ” kataku yang juga udh tak kuat menahan desakan-desakan nafsuku.
Gerakan maju mundur segera saja kupercepat dan Anzu-pun semakin cepat menggoyang dan memutar-mutar pinggulnya. Beberapa saat kemudian kamipun mencapai puncak Fujiyama bersama-sama.
“Oh honey, oh. uah. umph. , ” desah panjang Anzu saat mencapai puncak kenikmatan.
“Uhmp. uhss. ouhk. , ” desahku saat cairan lahar panas tumpah keluar dari lubang penis ku dan membanjiri vagina nya Anzu. Anzu memeluk erat tubuhku, seakan-akan tidak ingin melepas lagi. Jari-jari tangannya mencengkram erat punggungku, kedua kakinya melipat dan menekan pantatku.
Sementara itu, saya sendiri memeluk tubuhnya dengan erat dan melumat habis bibirnya. Kenikmatan terindah ditengah derasnya salju bulan Desember yang begitu berkesan. Sejak saat itu, setiap kali kapal saya bersandar di pelabuhan Yokohama Jepang, saya dan Anzu selalu merengkuh kenikmatan bersama, terkadang di rumahnya atau di hotel.

0 comments:

Post a Comment